Mata hari udah ngga melotot, tapi pancaran sinarnya masih menari-nari di atas kepala gua. Rambut gua yang berwarna hitam telah memperparah keadaan dengan menyerap semua panas yang datang. Saat itu gua berharap agar setiap helai rambut gua berubah jadi ketombe, supaya warnanya yang putih bisa mantulin panas. Nyesel gua pake shampoo Head & Shoulder. Apalagi badan gua ngga berlemak, jadi panas yang datang langsung menembus ke tulang sumsum.
Gua berjalan melewati China Town. Seorang wanita yang berpakaian layaknya seorang Geisha sedang mengucapkan selamat datang kepada para pengunjung sebuah restoran. Matanya sipit, kaya mata tikus yang sedang kejepit. Gua lewat aja sambil nelen ludah. Bukan karena cewe itu, bukan pula karena sample makanan di dalam restoran itu, tapi gua pengen aja nelen ludah. Emangnya ngga boleh?
Setibanya di Little Bourke Street, gua memasuki sebuah bangunan terpencil yang katanya milik seorang pengusaha dari Asia.
Konon gedung ini berhantu. Liftnya bisa naik atau turun sendiri kalau kita pencet. Pintunya juga terkunci otomatis kalau melewati jam 6 sore. Dan yang paling menyeramkan, akan terdengar suara "kring-kring" kalau telefon berbunyi. Itu katanya. Tapi gua ngga percaya ama yang gitu-gituan.
Di dalam gedung, gua tekan tombol aneh yang bergambar segitiga sama sisi (Δ) yang letaknya terjepit di antara dua buah lift. Menurut guru fisika gua, simbol ini disebut "delta", yang artinya kira-kira "perbedaan". Namun menurut Robert Langdon, salah seorang simbologis asal universitas Harvard yang menjadi tokoh utama di novel Da Vinci Code, simbol Δ ini mengisyaratkan bahwa ruangan itu berhantu... dan menurut cerita orang sekitar, hantunya bukan hantu biasa lagi... tapi seorang Black Mage yang udah mencapai level 999. Tapi firasat gua mengatakan bahwa dia mencapai level itu dengan cara yang licik, kayaknya dia ngehack supaya bisa ningkatin levelnya dengan cepet.
Ah pokoknya mah sesaat setelah tombol itu gua tekan, angka-angka misterius di atas pintu lift mulai menyala bergantian.. dari 10, 9, 8.... teruuss sampai G. Ketika pintu lift terbuka, gua melihat sebuah pandangan mengerikan yang ngga akan mungkin gua lupakan.....
Cewe.. rambutnya panjang.. bajunya putih... kakinya.... kakinyaa ngga menyentuh lantai!!! Ternyata setelah diteliti lagi dia memakai sepatu berhak tinggi. Gua menghela nafas. Fiuuuh.
Setelah cewe itu keluar, gua masuk lift. Udara dingin yang tiba-tiba datang membuat bulu kuduk di bahu gua berdiri semua. Gua pejamkan mata sambil mengucapkan bismillah, lalu gua tekan angka 2.
TIBA-TIBA pintu lift menutup sendiri!
Oh my God!! Masih dalam kepanikan, tiba-tiba badan gua jadi berat! Aaarrrgggghhh!!!! Jangan-jangan sebuah meteor mendekati bumi! Ah tidak! Tidak mungkin! Apa hubungannya meteor dengan berat badan!? Aarrghhh tolooong! Kenapa jadi serasa orang yg kelebihan berat badan gini!!!!
Belum selesai gua panik, pintu lift terbuka lagi dengan sendirinya.... dan ruangan di depan gua berbeda...
Gua berjalan dalam sebuah koridor sempit. Suara-suara menyeramkan terdengar dari balik dinding koridor. Gua percepat langkah gua.
Sampailah gua ke sebuah ruangan di ujung koridor. Sebuah sosok wanita bermata dua, berhidung satu tapi lubangnya dua, bermulut satu, dan bertelinga dua menatap gua dengan pandangan sedingin planet pluto. Kita panggil aja dia "Sosok".
Sosok: "Helooo"
Gua: "Helloo"
Gua masuk, ngeluarin sebuah novel dan dua buah komik dari dalam tas gua, dan menyimpannya di atas meja. Komik yang gua pinjam tiga hari sebelumnya berjudul Detective School Q nomer 1 dan 2. Ceritanya lumayan. Sedangkan novelnya berjudul Boylicious, sebuah novel garing..ring.. yang hanya mampu gua baca sampai halaman 20. Ga kuat bacanya.
(Maaf ya buat Ino, pembuat novel ini @ http://ino2cent.blogspot.com, gua ngga bermaksud mengejek elo, sumpah. Elo lucu kok, katanya. Gua cuma mau mengatakan pendapat gua bahwa sesungguhnya novel berjudul Boylicious ini garing banget, dan gua menyesal telah menyewanya dari Bee Happy. Untung gua ngga beli. Kalau sampai gua beli, gua sekarang pasti udah bunuh diri karena menyesal. Don't worry I am just kidding=) [nb:kalo sampai gua beli, ELO yang gua bunuh]
Btw, kita lanjutkan ceritanya.
Sosok: "Kamu telat ngembaliinya"
Gua: "Iya iya mbak, maklum saya pengusaha yang sibuk. Jadwal saya padet. Pagi tidur, siang tidur, malam tidur. Kapan coba saya punya waktu buat ngembaliin buku?"
Sosok: "Ya udah gpp.. tapi bayar biaya telatnya $1.50 ya"
Gua pun menyerahkan duit $1.50. Lalu segera menjelajahi rak buku mini yang berisi komik-komik dan novel novel berbahasa Indonesia.
[note]
Taman bacaan ini bakalan tutup dari tanggal 25 Desember sampai 7 Januari. Selama tutup, members boleh menyewa item sebanyak-banyaknya, dengan syarat menyimpan deposito sebanyak $50. Jangan khawatir, setelah tanggal 7 Januari, uang $50 itu bakalan kami kembalikan. Deposito ini buat jaga-jaga, kalau-kalau kalian memiliki niat jahat dengan membawa lari buku-buku kami ke luar negeri. Don't mess with us hahahaha.
[/note]
Karena boleh meminjam banyak akhirnya gua minjem aja komik Detective School Q dari nomer 3 sampai 10. Tadinya mau minjem sampai nomer terakhir, tapi setelah dipikir-pikir lagi, ngga ah. Lebar kalau langsung diabisin semua mah.
Di rak novel, gua memilih-milih novel yang bakalan gua pinjem. Anjrit. Susah banget nyari novel remaja yang ceritanya bukan tentang cinta. Akhirnya gua pinjem aja novel yang sinopsisnya lucu. Dengan harapan gua ngga melakukan kesalahan lagi seperti ketika gua meminjam Boylicious. Tiga novel yg gua pinjem berjudul Hai Conchita, Iiiih..Romantis, dan Join The Gank.
Ngga lupa filmnya, iseng2 aja gua minjem Ketika, Gerbang13, dan Lentera Merah. Pengen minjem Berbagi Suami atau Denias Senandung di Atas Awan tapi ngga ada:(
Gua simpen item2 itu di atas meja.
Gua: Segini aja deh mbak.
Seorang laki2 tiba-tiba nanya:
LakiLaki: Emangnya segini cukup buat dua minggu ya?
Hah? Segini mah atuh kecil. Cuma 8 komik, 3 novel tipis, dan 3 VCD. Ngga nyampe seminggu juga selesai kali kalau dikebut mah.
Gua: "Ya cukup lah mas"
LakiLaki: "Oooh.. bacanya dihemat2 gitu ya, sehari setengah buku?"
Anjrit. Jadi maksudnya buku yang gua pinjem ini kurang banyak gituh? huhuhu sialannnnnn....!!!!! Malu gua.
Gua: "Ya ngga gitu lah mas.. kan dua minggu ini bukan untuk baca buku doang. Kadang jalan-jalan, kadang lari-lari, kadang loncat-loncat, tidur, makan, ee, main
komputer, ngeblog, chatting, mukulin orang, terutama orang yang suka nanya
pertanyaan aneh ky mas tadi."
Gua bayar deposit. Bayar biaya nyewa. Dan segera meninggalkan taman bacaan tadi.
Kembali ke koridor.............
Ternyata issue hantu itu memang benar. Dari sebuah ruangan di sebelah kiri gua, terdengar suara kriiiing....kriiiing.... yang membuat bulu kuduk gua merinding. Gua langsung lari terbirit-birit sampai ke lift.
Sesampainya di depan lift, gua bingung.
Kalau tadi di lantai bawah hanya ada tombol bergambar segitiga, di sini terdapat juga gambar segitiga terbalik. DAMN. THIS BUILDING IS FULL OF GHOST.
Langsung aja gua tekan tombol segitiga kebalik itu, dan tanpa aba-aba pintu lift terbuka lagi.
Gua masuk, mengucapkan bismillah, dan menekan huruf G. Akal sehat gua mengatakan G itu artinya Ground Floor, namun firasat gua berkata lain. G adalah Ghost.
Phoaaaar!!! Tiba-tiba badan gw terasa ringan. Aarrrrrggghhh... HANTU APA LAGI INI!!??? TOLOOOOONG!!! gua berteriak sekuat tenaga, jiwa, dan raga. Namun badan gua tetep terasa ringan bagaikan kapas.
Jangan-jangan GUA udah berubah jadi hantu? Pikiran itu membuat gua hampir pingsan. Lalu gua gunakan sisa-sisa kesadaran gua untuk berdoa:
"Ya Alloh... tamatkanlah cerita hantu ini.. Hamba gak kuat ya Alloh....."
Tiba-tiba saja badan gua menjadi normal. Pintu lift terbuka dengan sendirinya.
YES! Ruangan tempat gua masuk tadi!
Gua berlari ke pintu keluar gedung. Jam menunjukkan pukul 6 lewat 6 menit 6 detik. Gua pegang gagang pintu keluar, dan gua tarik.
NGGA BISA!!!!
Gua coba lagi, tetep ga bisa! Oh my god! Gua ngga mau terkurung di dalam gedung angker ini semalaman! AKU INGIN PULAAAAANG!!!!!
Saat itulah sebuah suara menggema di dalam kepala gua.
"lihat ke sebelah kanan.. lihat ke sebelah kanan", katanya.
Gua menengok ke kanan. Terdapat tulisan: "Press Here to Exit"
Gua berpikir sebentar.
Jangan-jangan ini tipuan. Jangan-jangan kalau tombolnya gua pencet, gua langsung berubah jadi Grandong.
Pencet. Jangan. Pencet. Jangan.
Akhirnya gua putuskan untuk mengambil resiko. Biar lah jadi grandong, toh nanti jadi bisa main film Misteri Gunung Merapi.
Gua tekan tombol itu.
Tidak terjadi apa-apa.
Gua tunggu 5 detik.
Ngga ada apa-apa.
Gua tunggu 5 menit.
Tetep ngga ada apa-apa.
10 menit, 1 jam, 5 jam, 10 jam, sehari, tiga hari, seminggu, sebulan, setahun.
Setelah sepuluh tahun gua menunggu, gua memutuskan untuk mencoba menarik gagang pintu keluar lagi.
Eh?? bisa!!! Ternyata kalau tombol tadi dipencet, pintu keluarnya jadi ngga kekunci!!
Gua langsung berlari keluar dari gedung penuh intrik itu.
"I AM ALIVE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" sambil ada kamera yang muter-muter.
Cut.