Tuesday, January 16, 2007

Kalkulus

(tanpa preview)



------------------

Kalkulus. Sebuah kata yang akan menimbulkan konsekuensi beraneka ragam pada orang yang mendengarnya.


Seorang anak belia yang belum baligh mungkin hanya akan tersenyum kecil saat mendengar kata kalkulus. Dalam pikirannya, mungkin kalkulus adalah sebuah bahasa slank dari lemari bersuhu minus tempat menyimpan es krim.


Namun bagi orang-orang yang sudah mengalami mimpi basah dan mengerti apa yang benar dan apa yang salah, kalkulus bisa berarti nightmare. Mimpi buruk. Orang normal manapun pasti akan--paling tidak--berkeringat dingin dan mual-mual saat mendengar kombinasi dari mantra kal, ku, dan lus disebutkan secara berurutan.


Kenapa bisa demikian?


Karena kalkulus adalah cabang matematika yang mendasarkan pada sesuatu yang berada di antara ada dan tiada. Dengan kata lain, ngga jelas. Kalkulus mendasarkan dirinya pada sebuah angka yang keciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....iiiiiiiilllllllllllll sekali. Saking kecilnya, klo angka tersebut adalah x, maka x dikali n hasilnya akan kurang dari 1, ngga peduli n itu segede gimana. Buku2 sering menyebut angka itu sebagai "mendekati enol". Kalkulus ini persis seperti seorang cowo ABG yang super duper penakut saat akan menembak cewe pujaannya. Dia udah melakukan pendekatan mati-matian sampe udah dekeeeeeeee...eeet banget, tapi tetep ngga berani nembak. Makanya kalkulus ini bukan cabang matematik yang patut untuk dipelajari.


Kita sebagai manusia tuh pada dasarnya ditakdirkan oleh Tuhan untuk TIDAK mendengar kata kalkulus dalam kehidupan normal sehari-hari. Kita hanya mendengar kata kalkulus ini bila akan terjadi masalah. Maksudnya, kalo kita mendengar seseorang di dekat kita berkata: kalkulus, itu berarti suatu pertanda bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Sama halnya dengan burung gagak yang menandakan ada seseorang yang mati. (Well, sebenarnya saya ngga boleh sih membandingan kalkulus dengan burung gagak, karena cerita tentang burung gagak hanyalah hoax yang diciptakan nenek2 kita di kampung dulu, sementara cerita kalkulus adalah fakta). Berikut adalah beberapa contoh kejadian nyata yang berhubungan dengan kalkulus:

cerita 1 (contoh ringan):

Ohayo: Besok ada PR apa aja Ci?
Koniciwa: Mmm.. Matematik kalo ngga salah. Iya iya gw inget pasti matematik.
Ohayo: Asiik.. cemen lah. Sekarang ke BIP dulu nonton pelm SAW 3 dulu yu, kata si Konbanwa pilm ini rame banget, ada babi giling katanya.
Koniciwa: Giling? guling kali.
Ohayo: Giling! Di blender gitu!
Koniciwa: Wah.. seru juga kayaknya. Tapi gimana ya.. PRnya matematik Yo.
Ohayo: Halah.. gampang matematik mah ntar malem juga bisa, tentang apa sih?
Koniciwa: kalkulus.
Ohayo: ANJRIT! HAYU ATUH CEPET PULANG!

[moral of the story: karena kalkulus, ga jadi nonton SAW3]

Cerita 2: (contoh sedang)

Matt: Wassup dudes! Ready for recording our new album?
Dom&Chris: Bad, man. Bad.
Matt: Why? This is our brand new album dudes! It will surpass Black Holes and Revelations! What are you saying? BAD!?
Dom: No..no.. man. Don't get me wrong, it isn't about the album.
Chris: Yea, we definitely want to start recording today, but me and Dom have to study for the national examination, which is soon.
Matt: Study what!? You don't even go to college!
Dom: Yes we do, we never told you before. And next week is our examination. We can't fuck this up. Study is as important as music.
Matt: But.. but.. you two can study while we're recording the album.
Dom: No, we can't.
Matt: Why? it's.. it's gonna be okay. While I'm recording the guitar part, you two can read your book and study.
Chris: No we can't do that.
Matt: Why!?
Chris: It's calculus.
Matt: Fuck. *pingsan*

[moral of the story: gara2 kalkulus, band terbaik saat ini--MUSE--batal membuat album kelima.]


Cerita 3: (contoh berat)


Seorang siswi di jepang ditemukan tewas di sebuah ruangan kelas di sekolahnya. Hasil penelitian mengatakan dia tewas karena overdosis. Namun belum dapat dipastikan penyebab dia overdosis karena di dalam darahnya sama sekali tidak ditemukan zat-zat dari obat terlarang. Akhirnya setelah tim forensik hampir menyerah, seorang ahli otak menyarankan untuk melakukan scan MRI terhadap otak siswa tersebut. Setelah dilakukan, diketahuilah penyebab kematiannya: Bagian otak yang digunakan untuk menghitung rumus-rumus kalkulus membengkak dan pecah.

[moral of the story: kalkulus itu selain merusak moral juga dapat berbahaya bagi jiwa dan raga]


Jadi, kalo suatu saat kamu mendengar kata kalkulus, siap2 aja untuk mengalami kejadian buruk. Waspadalah.

3 comments:

  1. semoga hal buruk ngga terjadi pada gw saat nilai kalkulus harus dibacain...

    Amin..

    ReplyDelete
  2. @trying to be somebody:

    http://www.stttelkom.ac.id/nilai/

    di website itu ngga ada fasilitas "read-aloud"-nya kan? klo gitu tenang aja.. aman:p

    ReplyDelete
  3. kalkulus = kalkulator-ku mulus

    ReplyDelete